
Aku duduk di ujung dermaga sore itu, dengan kaos kuning dan celana putih kulinting sampai bawah lutut. Menatap kosong ke arah hamparan ombak laut yang tenang, ditemani temaram kilauan warna mega mendung yang mengiring sang mentari menuju peraduannya menutup hari ini.
Sekali-kali kakiku kuayun hingga menyibak guratan ombak air laut yang terasa dingin itu. Kedua tanganku menopang berat badanku yang seolah lusuh, luruh oleh waktu. Tak ada suara...